Pelajaran Matematika


Namaku Edo, hobiku membaca. Makanan favoritku apa aja yang penting halal juga mengenyangkan. Keahlianku pelajaran IPA, aku kelas 2 SMA jurusan IPA.

Aku biasa dipanggil teman-temanku dengan julukan kutu buku. Meskipun agak keterlaluan, namun terkadang aku bangga. Bukan karena dibilang kutu buku, tapi karena kepandaianku juga ketekunanku dalam belajar.

Hampir semua temanku adalah wanita. Karena apa? Karena diriku malas meladeni anak laki-laki. Bagiku berteman dengan laki-laki tidak mendapatkan apa-apa. Sedangkan wanita pasti dong menghasilkan.

Oh ya, tapi aku lemah dalam pelajaran matematika. Kuakui berhitungku lambat. Kadang aku sering di hukum bukan karena aku bodoh, tapi karena lambat menghitung.

Namun aku punya malaikat yang selalu membantuku disaat aku kesulitan. Dia adalah Lilis, teman sebangku ku. Wajah cantik, kulit putih, mata cipit, bibir tipis. Namun jangan salah sangka, kami hanya sebatas teman. Meskipun banyak teman-teman yang lain sering bilang kami pacaran, namun aku hanya bisa tersenyum.

Suatu hari kami ada kerja kelompok dan terdiri dari 2 orang, jadi aku memilih Lilis yang menjadi temanku. Karena Lilis sangat ahli dalam matematika. Kemudian kami memutuskan belajar kelompok dirumah Lilis, karena orang tua Lilis sedang berada di luar kota.

Tanpa disengaja aku mencubit pipinya, karena aku berhasil menjawab soalan yang menurutku sangat sulit. Mungkin ini berkat belajar bareng. Kemudian Lilis menatapku sambal berkata, “Iss, kamu jahat”. Akhirnya tanpa sengaja timbul rasa suka diantara kami. Dan sekarang setiap pelajaran matematika aku tidak pernah di hukum lagi, karena aku sudah mahir.

Ini menjadi suatu pelajaran buat kita. Sesuatu yang kita benci bukan berarti buruk bagi kita.

Comments